Ide Bisnis Kohe Sapi Menjadi Pupuk Organik Tambak, panduan mengolah limbah sapi menjadi emas cokelat yang menguntungkan! Pernahkah Anda melihat gunungan kohe sapi di sekitar peternakan yang tidak termanfaatkan? Tahukah Anda bahwa “gunung” tersebut menyimpan potensi bisnis menguntungkan, terutama untuk sektor perikanan budidaya? Pupuk organik dari kohe sapi yang sudah matang dan menggunung terbukti menjadi solusi efektif dan ekonomis untuk petambak bandeng. Mari kita bahas peluang bisnis menjanjikan ini secara mendalam.
Mengapa Pupuk Kohe Sapi Menjadi Peluang Bisnis Prospektif?
Permintaan pupuk organik untuk tambak terus meningkat seiring kesadaran petambak akan konsep keberlanjutan (sustainability) dan pentingnya produk ramah lingkungan. Kohe sapi yang sudah diolah menjadi pupuk kohe sapi fermentasi memiliki beberapa keunggulan dibanding pupuk sintetis dan bahkan dibanding kohe ayam atau kambing sekalipun:
- Ketersediaan Bahan Baku Berlimpah: Di banyak daerah peternakan, kohe sapi menumpuk dan sering menjadi masalah lingkungan.
- Biaya Produksi Rendah: Bahan baku bisa didapatkan dengan harga sangat murah atau bahkan gratis dari peternak.
- Nilai Jual Kompetitif: Harga jual bisa mencapai Rp1.000-1.500/kg dengan margin keuntungan 40-60%.
- Permintaan Stabil: Sektor tambak bandeng membutuhkan pasokan pupuk secara berkelanjutan sepanjang tahun.
- Ramah Lingkungan: Mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi sekaligus mengurangi pencemaran.
Bahan dan Peralatan yang Diperlukan
Bahan Utama
- Kohe sapi segar
- Bahan pengisi (jerami padi, sekam, daun kering, sabut kelapa, atau bahan organik lainnya)
- EM4 pertanian
- Molases (tetes tebu) atau gula merah
- Trico G (mengandung Trichoderma sp.) – produk ini opsional tapi direkomendasikan
- Air secukupnya
Bahan Tambahan (Opsional)
- Tepung tulang ikan/tepung cangkang – 10-20 kg (untuk menambah kandungan fosfor)
- Abu sekam padi – 20-30 kg (untuk menambah kandungan kalium)
Peralatan
- Alat pengayak sederhana (ukuran 0,5-1 cm)
- Terpal plastik ukuran besar
- Sekop, cangkul, dan garpu taman
- Ember dan gembor untuk penyiraman
- Termometer (untuk memantau suhu fermentasi)
- Mesin penggiling sederhana (jika diperlukan)
- Mesin jahit karung (untuk pengemasan)
- Timbangan
- Karung kemasan (ukuran 25 kg dan 50 kg)
Proses Produksi Pupuk Organik dari Kohe Sapi
1. Proses Fermentasi
Tahap 1: Persiapan Bahan
- Kumpulkan kohe sapi segar.
- Siapkan bahan pengisi (jerami, sabut kelapa, sekam, atau bahan organik lainnya) dengan perbandingan 7:3 (kohe sapi : bahan pengisi).
- Siapkan larutan aktivator dengan mencampurkan:
- EM4 pertanian (0,1-0,2% dari total berat bahan)
- Molases/gula merah (1-2% dari total berat bahan)
- Trico G (untuk 1 ton kotoran sapi campuran, gunakan sekitar 0,5-1 kg Trico G)
- Air secukupnya (10% dari total berat bahan)
Tahap 2: Pencampuran
- Hamparkan kotoran sapi di area yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan.
- Taburkan bahan pengisi secara merata di atas kotoran sapi.
- Siramkan larutan aktivator (EM4 + molases + Trico G) secara perlahan dan merata.
- Aduk campuran hingga merata dan pastikan kelembaban sekitar 60% (bila diremas, air tidak menetes tapi tangan terasa basah).
Tahap 3: Fermentasi
- Bentuk tumpukan dengan ketinggian 50-100 cm.
- Tutup tumpukan dengan terpal atau plastik untuk menjaga kelembaban dan suhu.
- Lakukan pembalikan setiap 3-5 hari untuk memberikan aerasi dan memastikan fermentasi merata.
- Periksa suhu tumpukan secara berkala. Suhu akan meningkat di awal proses fermentasi (40-70°C).
2. Lama Proses Fermentasi:
- Dengan penambahan Trico G: 15-20 hari
- Tanpa Trico G: 25-30 hari
3. Ciri Pupuk Siap Panen
- Suhu tumpukan sudah turun mendekati suhu lingkungan
- Warna menjadi coklat kehitaman dan lebih gelap
- Tekstur gembur dan remah seperti tanah
- Aroma seperti tanah segar (bukan bau menyengat)
- Volume tumpukan menyusut 30-40% dari volume awal
4. Pengayakan dan Pengemasan
- Ayak kembali dengan ayakan lebih halus (0,5 cm) untuk mendapatkan tekstur seragam
- Keringkan di bawah naungan (bukan sinar matahari langsung) hingga kadar air 20-25%
- Kemas dalam karung propilen dengan berat standar (25 kg atau 50 kg)
- Berikan label yang mencantumkan:
- Merek dan jenis produk
- Kandungan nutrisi (N, P, K)
- Petunjuk aplikasi untuk tambak bandeng
- Tanggal produksi dan nomor batch
- Nama produsen dan kontak

Contoh Studi Kasus Fermentasi
Untuk membuat kohe sapi fermentasi sebanyak 10 karung. Jika diasumsikan 1 karung kohe sapi berisi sekitar 40-50 kg, maka 10 karung berarti sekitar 400-500 kg kohe sapi. Sehingga diperlukan bahan sebagai berikut :
Trico G (500 gram):
- Rekomendasi standar adalah 1 kg Trico G untuk 1 ton pupuk kandang
- Untuk 500 kg kotoran sapi, dosis idealnya sekitar 500 gram
EM4 (0,5 liter):
- Rekomendasi standar adalah 0,1-0,2% dari total berat bahan
- Untuk 500 kg, berarti 0,5-1 liter EM4
Molase (5 liter):
- Rekomendasi standar adalah 1-2% dari total berat bahan
- Untuk 500 kg, seharusnya sekitar 5-10 kg (4-8 liter) molase
Untuk proses fermentasi bisa dibuat mudah seperti ini: Tuangkan bahan bahan campuran Trico G, EM4, dan molase ke dalam air 15-20 liter, diamkan minimal 30 menit. Setelah itu tuangkan sekitar 1.5 liter campuran bahan ke dalam karung berisi kohe sapi (karung dalam posisi tegak berdiri yang dicekung tengahnya dengan tujuan air campuran nanti mengalir ke seluruh kohe di dalam karung).
Spesifikasi Produk untuk Tambak Bandeng
Untuk memastikan kualitas pupuk optimal untuk tambak bandeng, berikan spesifikasi teknis pada kemasan:
- Kandungan Nutrisi: N (0,5-0,8%), P (0,3-0,5%), K (0,4-0,6%)
- pH: 6,5-7,5
- Kadar Air: 20-25%
- C Ratio: 15:1 – 18:1
- Dosis Aplikasi: 1.000-1.200 kg/ha tambak
- Waktu Tunggu: 14-21 hari sebelum penebaran benih bandeng
Strategi Pemasaran
1. Segmentasi Pasar
- Target Utama: Petambak bandeng di daerah dengan tambak tradisional dan semi-intensif
- Target Sekunder: Petambak komoditas lain (udang, nila, lele)
- Target Tersier: Petani tanaman (sayuran, buah-buahan, padi)
2. Keunggulan Produk yang Perlu Ditonjolkan
- Hasil panen bandeng lebih sehat dan organik
- Risiko penurunan oksigen terlarut lebih rendah dibanding pupuk kandang lain
- Pertumbuhan plankton lebih seimbang dan stabil
- Efek jangka panjang yang lebih baik untuk kesehatan dasar tambak
- Lebih ekonomis dibanding pupuk organik lainnya
3. Saluran Distribusi
- Kemitraan dengan toko pertanian/perikanan
- Kerjasama dengan kelompok petambak
- Penjualan langsung ke petambak
- Platform e-commerce pertanian
- Kerjasama dengan dinas perikanan setempat
4. Strategi Promosi
- Demonstrasi plot di tambak percontohan
- Testimoni dari petambak yang sudah menggunakan
- Seminar dan pelatihan aplikasi pupuk organik
- Media sosial dan grup WhatsApp petambak
- Brosur dengan panduan aplikasi detail
Analisis Finansial
Struktur Biaya Produksi (per ton)
- Kohe sapi matang: Rp 100.000 – 200.000
- Bioaktivator dan molase: Rp 100.000 – 150.000
- Bahan tambahan (kapur, dll): Rp 50.000 – 100.000
- Kemasan dan label: Rp 150.000 – 200.000
- Tenaga kerja: Rp 200.000 – 300.000
- Biaya overhead: Rp 100.000 – 150.000
- Total Biaya Produksi: Rp 700.000 – 1.100.000 per ton
Proyeksi Pendapatan
- Asumsi harga jual: Rp 1.000 – 1.500 per kg
- Pendapatan per ton: Rp 1.000.000 – 1.500.000
- Profit margin: 30% – 50%
- BEP (Break-Even Point): 10-15 ton produksi
Tips Sukses Bisnis Pupuk Organik Kohe Sapi untuk Tambak
- Jaga Konsistensi Kualitas: Lakukan pengujian laboratorium secara berkala untuk memastikan kandungan nutrisi sesuai standar.
- Pendampingan Aplikasi: Berikan layanan konsultasi cara aplikasi yang benar untuk memastikan hasil optimal.
- Inovasi Produk: Kembangkan varian dengan kandungan nutrisi khusus untuk kebutuhan tambak berbeda.
- Edukasi Pasar: Selenggarakan pelatihan untuk mengedukasi petambak tentang manfaat pupuk organik.
- Sertifikasi: Upayakan mendapatkan sertifikasi organik untuk meningkatkan nilai jual.
Kesimpulan
Bisnis pupuk organik dari kohe sapi matang untuk tambak bandeng menawarkan peluang menguntungkan dengan investasi relatif kecil. Selain potensi keuntungan finansial, bisnis ini juga berkontribusi pada pengelolaan limbah peternakan dan mendukung praktek budidaya ramah lingkungan. Dengan konsistensi kualitas dan strategi pemasaran tepat, bisnis ini dapat menjadi solusi menjanjikan bagi petani tambak sekaligus membuka peluang ekonomi baru di sektor perikanan budidaya.
Jadi, alih-alih membiarkan kohe sapi menumpuk menjadi masalah lingkungan, ubah menjadi pupuk berkualitas untuk tambak bandeng dan raih keuntungan dari “emas coklat” yang sering terabaikan ini!