Nutrisi Perbandingan Kohe Ayam dan Sapi untuk Tambak Bandeng

Diposting pada

Nutrisi Perbandingan Kohe Ayam dan Sapi untuk Produktivitas Tambak Bandeng dalam menghasilkan klekap pakan alami yang efektif. Pemilihan jenis pupuk organik yang tepat menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya bandeng. Tiga jenis pupuk organik yang sering digunakan di Indonesia adalah kohe ayam bersekam, kohe sapi basah, dan kohe sapi yang sudah menumpuk. Masing-masing memiliki karakteristik, keunggulan, dan nilai ekonomis yang berbeda. Artikel ini akan menganalisis perbandingan ketiganya dari segi produktivitas dan keuntungan ekonomis untuk tambak bandeng.

Peran Pupuk Organik dalam Tambak Bandeng

Pupuk organik memiliki fungsi vital dalam ekosistem tambak bandeng. Fungsi utamanya adalah menyuburkan tanah dasar tambak untuk menumbuhkan pakan alami seperti klekap, lumut, dan plankton. Ketersediaan pakan alami yang cukup akan mengurangi ketergantungan pada pakan buatan, sehingga menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.

Selain itu, pupuk organik juga berperan dalam:

  • Memperbaiki struktur tanah dasar tambak
  • Meningkatkan kapasitas menahan air
  • Menyediakan unsur hara makro dan mikro secara berkelanjutan
  • Mendukung pertumbuhan mikroorganisme menguntungkan di dalam tambak

Perbandingan Kohe Ayam dan Kohe Sapi untuk Tambak Bandeng

Kohe Ayam sebagai Pupuk Tambak

Kohe ayam dikenal memiliki beberapa keunggulan sebagai pupuk organik untuk tambak bandeng:

  1. Kandungan Nutrisi Tinggi: Kohe ayam memiliki kandungan nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang lebih tinggi dibandingkan kohe ternak lainnya. Kandungan N sekitar 1-1,72%, P sekitar 0,8-1,82%, dan K sekitar 0,4-2,18%.
  2. Efektivitas Cepat: Karena kandungan nitrogen yang tinggi, kohe ayam termasuk pupuk “panas” yang lebih cepat terurai dan memberikan efek penyuburan lebih cepat pada tambak.
  3. Menumbuhkan Plankton dengan Cepat: Kandungan nutrisi pada kohe ayam sangat baik untuk menumbuhkan fitoplankton yang menjadi makanan alami ikan bandeng.

Namun, kohe ayam juga memiliki beberapa kekurangan:

  1. Risiko Keasaman: Kadar keasaman yang tinggi dapat membakar tanaman atau organisme di tambak jika tidak dikomposkan dengan baik terlebih dahulu.
  2. Risiko Amoniak Berlebih: Penggunaan yang berlebihan dapat meningkatkan kadar amoniak di air tambak yang berbahaya bagi ikan bandeng.
  3. Potensi Bau Lumpur pada Ikan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kohe ayam yang berlebihan dapat berkontribusi pada timbulnya bau lumpur pada daging ikan bandeng.

Kohe Sapi sebagai Pupuk Tambak

Kohe sapi juga memiliki keunggulan tersendiri untuk tambak bandeng:

  1. Lebih Stabil: Kohe sapi termasuk pupuk “dingin” yang terurai lebih lambat, sehingga memberikan nutrisi secara bertahap dan lebih lama.
  2. Memperbaiki Struktur Tanah: Kandungan serat yang tinggi pada kohe sapi sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah dasar tambak.
  3. Risiko Lebih Rendah: Kemungkinan terjadinya lonjakan amoniak lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan kohe ayam.

Beberapa kelemahan kohe sapi:

  1. Waktu Penguraian Lebih Lama: Membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai sempurna, sehingga efek penyuburannya tidak secepat kohe ayam.
  2. Kandungan Nutrisi Lebih Rendah: Kadar NPK lebih rendah dibandingkan kohe ayam, sehingga dibutuhkan jumlah lebih banyak untuk efek yang sama.
Nutrisi Perbandingan Kohe Ayam dan Sapi untuk Tambak Bandeng

Berikut adalah perbandingan komprehensif tiga jenis pupuk organik yang umum digunakan pada tambak bandeng, disajikan dalam format tabel untuk memudahkan analisis dan pengambilan keputusan.

AspekKohe AyamKohe Sapi SegarKohe Sapi Matang
Kandungan Nutrisi
Nitrogen (N)1,5-2,0%0,3-0,6%0,5-0,8%
Fosfor (P)1,0-1,5%0,2-0,3%0,3-0,5%
Kalium (K)0,8-1,0%0,3-0,4%0,4-0,6%
C Ratio10 : 120:1 - 25:115:1 - 18:1
Proses Fermentasi
Lama Fermentasi7-14 hari21-30 hari7-14 hari
Bahan TambahanDedak (10%), Molase (2-5%)Dedak (15%), Molase (3-5%)Molase (1-3%)
Probiotik1-2 liter/ton1-2 liter/ton0,5-1 liter/ton
Air10-15%5-10%5-10%
Aplikasi ke Tambak
Dosis per Hektar500-750 kg
Setara 10-15 karung @50kg
1.500-2.000 kg
Setara 30-40 karung @50kg
1.000-1.200 kg
Setara 20-24 karung @50kg
Fokus Area Caren30-40%20-30%25-35%
Waktu Tunggu Setelah Aplikasi10-14 hari21-30 hari14-21 hari
Aspek Praktis
Transportasi & PenangananMudah (kadar air rendah)Sulit (kadar air tinggi)Sedang (kadar air sedang)
KetersediaanTerbatas, sering mahalUmum tersediaSangat tersedia di lokasi spesifik
Biaya per HektarRp 1.500.000 - 2.250.000Rp 1.200.000 - 1.600.000Rp 800.000 - 1.200.000
Efektivitas
Pertumbuhan PlanktonSangat cepat (5-7 hari)Lambat (14-21 hari)Sedang (7-14 hari)
Jenis PlanktonFitoplankton dominanVariasi seimbangVariasi seimbang
Risiko Deplesi OksigenSedang-tinggiRendahSangat rendah
Risiko Amonia BerlebihTinggi jika tidak difermentasiRendahSangat rendah
Kesesuaian untuk Tambak
Untuk Tambak BaruSangat sesuaiKurang sesuaiSesuai
Untuk Tambak LamaSesuai dengan dosis rendahSesuai dengan dosis sedangSangat sesuai
Untuk Air TawarSangat sesuaiSesuaiSesuai
Untuk Air Payau TinggiSesuaiSangat sesuaiSangat sesuai
Hal Penting Lainnya
Kondisi OptimalFermentasi sempurnaHarus tua (>6 bulan)Sudah menyerupai tanah
Manfaat TambahanRespon cepatEfek jangka panjangMemperbaiki struktur tanah
KeterbatasanTidak boleh berlebihanMembutuhkan volume besarTransportasi jika jauh
Kombinasi TerbaikDengan kapur dan probiotikDengan kotoran ayam (3:1)Dengan sedikit kotoran ayam (4:1)

Rekomendasi Pemilihan Pupuk untuk Berbagai Kondisi Tambak

Untuk Tambak Baru atau Setelah Pengeringan Total

Untuk tambak yang baru dibuka atau setelah mengalami pengeringan total, kombinasi kohe sapi dan kohe ayam merupakan pilihan optimal. Pupuk organik sebaiknya ditebarkan setelah tanah cukup mengeras dengan dosis 500-3.000 kg kohe ternak per hektar tambak.

Langkah aplikasi yang direkomendasikan:

  1. Tebarkan kohe sapi terlebih dahulu sebagai lapisan dasar
  2. Kombinasikan dengan kohe ayam yang sudah dikomposkan
  3. Tambahkan kapur pertanian jika pH tanah kurang dari 6

Untuk Tambak dengan Masa Persiapan Singkat

Jika waktu persiapan tambak terbatas, kohe ayam yang sudah dikomposkan dengan baik menjadi pilihan utama karena kemampuannya dalam menumbuhkan pakan alami dengan lebih cepat. Dosis yang dianjurkan adalah 500-1.000 kg per hektar.

Untuk Tambak dengan Masalah Kualitas Air

Untuk tambak yang sering mengalami masalah kualitas air seperti penurunan oksigen dan peningkatan amoniak, kohe sapi lebih direkomendasikan karena risiko peningkatan amoniak yang lebih rendah. Penggunaan kohe sapi juga dapat dikombinasikan dengan penambahan probiotik untuk memperbaiki kualitas air tambak.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Berdasarkan analisis ekonomi komprehensif, kohe sapi yang sudah menumpuk menawarkan keuntungan ekonomis terbaik untuk tambak bandeng karena:

  1. Biaya Total Lebih Rendah: Kombinasi harga akuisisi rendah dan kebutuhan aditif fermentasi minimal.
  2. Keseimbangan Waktu dan Hasil: Meskipun membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari kohe ayam bersekam, hasilnya lebih stabil dan risiko lebih rendah.
  3. Risiko Minimal: Sangat rendah risiko deplesi oksigen mendadak dan gangguan kualitas air yang bisa menyebabkan kerugian besar.
  4. Durasi Efektivitas Lebih Panjang: Efek pemupukan bertahan lebih lama, mengurangi kebutuhan pakan tambahan.
  5. Ketersediaan dan Keberlanjutan: Memanfaatkan limbah yang biasanya terabaikan, menciptakan nilai dari masalah lingkungan.

Meskipun kohe ayam bersekam menawarkan respons plankton lebih cepat dan kandungan nutrisi lebih tinggi, kohe sapi menumpuk memiliki keunggulan dalam stabilitas jangka panjang dan efektivitas biaya secara keseluruhan, menjadikannya pilihan terbaik untuk petambak yang mempertimbangkan aspek ekonomis. Untuk petambak yang mempertimbangkan aspek ekonomis jangka panjang, kohe sapi yang sudah menumpuk layak menjadi pilihan utama, terutama jika tersedia di lokasi yang dekat dengan tambak.

Gambar Gravatar
Catatan dalam mengelola tambak bandeng semi intensive