Pilih Kohe Ayam Atau Kambing untuk Tambak Bandeng?

Diposting pada

Pilih kohe ayam atau kambing untuk tambak bandeng? Mana yang lebih baik menghasilkan pakan alami, lebih stabil yang mana? Artikel ini akan membandingkan kedua jenis pupuk organik tersebut secara komprehensif untuk membantu petambak membuat keputusan yang tepat berdasarkan kondisi tambak dan tujuan budidaya.

Pemilihan jenis pupuk organik yang tepat merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan budidaya bandeng. Di antara berbagai pilihan pupuk organik, kohe ayam dan kohe kambing sering menjadi alternatif yang diperdebatkan oleh para petambak.

Kandungan Pupuk Organik Kohe Fermentasi

Nutrisi Kohe Ayam Fermentasi

Kohe ayam memiliki kandungan nutrisi yang relatif tinggi:

  • Nitrogen (N): 1,5-2,0%
  • Fosfor (P): 1,0-1,5%
  • Kalium (K): 0,8-1,0%
  • Rasio C:N: 10:1 – 15:1
  • Kadar air: 20-30%
  • Tekstur: Lebih halus dan mudah menyebar di air

Kohe ayam cenderung merangsang pertumbuhan fitoplankton dengan cepat karena kandungan nitrogen yang tinggi.

Nutrisi Kohe Kambing Fermentasi

Kohe kambing memiliki profil nutrisi yang berbeda:

  • Nitrogen (N): 0,7-1,0%
  • Fosfor (P): 0,4-0,6%
  • Kalium (K): 0,5-0,7%
  • Rasio C:N: 15:1 – 20:1
  • Kadar air: 30-40%
  • Tekstur: Berbentuk butiran keras (pelet alami) dan lebih lambat terurai

Kohe kambing tergolong pupuk “dingin” yang terurai lebih lambat dan memberikan efek lebih lama.

Proses Fermentasi dan Aplikasi

Kedua jenis pupuk memerlukan fermentasi sebelum diaplikasikan untuk menghindari efek samping negatif pada tambak.

Kohe Ayam

  • Waktu fermentasi optimal: 7-14 hari
  • Kebutuhan bioaktivator: 0,5-1 liter/ton
  • Kebutuhan molase/gula: 2-5% dari berat total
  • Bahan tambahan: Dedak 10% untuk menyeimbangkan rasio C
  • Dosis aplikasi: 500-750 kg/hektar
  • Waktu tunggu setelah aplikasi: 10-14 hari

Kohe Kambing

  • Waktu fermentasi optimal: 14-21 hari
  • Kebutuhan bioaktivator: 0,5-1 liter/ton
  • Kebutuhan molase/gula: 1-3% dari berat total
  • Bahan tambahan: Jarang diperlukan karena rasio C lebih seimbang
  • Dosis aplikasi: 750-1.000 kg/hektar
  • Waktu tunggu setelah aplikasi: 14-21 hari

Kohe kambing membutuhkan waktu fermentasi dan waktu tunggu yang lebih lama karena teksturnya yang padat dan proses penguraian yang lebih lambat.

Pilih Kohe Ayam Atau Kambing untuk Tambak Bandeng?

Dampak pada Pertumbuhan Plankton

Keberhasilan pemupukan tambak tercermin dari pertumbuhan plankton yang menjadi pakan alami bandeng.

Kohe Ayam

  • Respons pertumbuhan plankton: Sangat cepat (5-7 hari)
  • Jenis plankton: Didominasi fitoplankton (diatom dan alga hijau)
  • Warna air tambak: Hijau cerah hingga hijau kecoklatan
  • Durasi efektivitas: 1-1,5 bulan
  • Stabilitas: Dapat berfluktuasi, risiko blooming alga

Kohe Kambing

  • Respons pertumbuhan plankton: Moderat (10-15 hari)
  • Jenis plankton: Lebih beragam dengan keseimbangan fito dan zooplankton
  • Warna air tambak: Hijau kecoklatan hingga coklat kehijauan
  • Durasi efektivitas: 1,5-2 bulan
  • Stabilitas: Lebih stabil, risiko blooming alga lebih rendah

Kohe kambing cenderung menghasilkan keragaman plankton yang lebih tinggi dan stabilitas ekosistem yang lebih baik, meskipun dengan respons awal yang lebih lambat.

Dampak pada Kualitas Air

Kualitas air tambak sangat dipengaruhi oleh jenis pupuk yang digunakan.

Kohe Ayam

  • Risiko deplesi oksigen: Sedang hingga tinggi
  • Risiko amonia berlebih: Tinggi jika tidak difermentasi sempurna
  • Fluktuasi pH: Lebih besar
  • Kandungan bahan organik: Tinggi
  • Kekeruhan: Bisa tinggi pada minggu pertama

Kohe Kambing

  • Risiko deplesi oksigen: Rendah hingga sedang
  • Risiko amonia berlebih: Rendah
  • Fluktuasi pH: Minimal
  • Kandungan bahan organik: Sedang
  • Kekeruhan: Moderat dan lebih stabil

Kohe kambing memberikan stabilitas kualitas air yang lebih baik, mengurangi risiko stres pada ikan bandeng akibat fluktuasi parameter air.

Tabel Perbandingan Pupuk Kohe Ayam dan Kambing

Perbandingan pupuk organik fermentasi dari kohe Ayam dan Kambing untuk Tambak Bandeng:

Kombinasi Ideal untuk Hasil Optimal

Beberapa petambak sukses menerapkan strategi kombinasi kedua jenis pupuk untuk memaksimalkan keuntungan:

  1. Aplikasi Bertahap:
    • Awal persiapan tambak: 70% kohe ayam + 30% kohe kambing
    • Pemupukan susulan (jika diperlukan): menggunakan urea dan TSP
  2. Aplikasi Berdasarkan Area:
    • Caren/parit dalam: Kohe kambing (70% dari total pupuk kambing)
    • Pelataran/area dangkal: Kohe ayam (100% dari total pupuk ayam)
    • Pematang/tepi tambak: Sisa Kohe kambing (30%)
  3. Strategi Musiman:
    • Musim kemarau: Dominan kohe kambing (lebih stabil)
    • Musim hujan: Dominan kohe ayam (respons lebih cepat)

Kesimpulan: Kohe Ayam atau Kambing?

Berdasarkan analisis komprehensif di atas, jawaban dari pertanyaan “kohe ayam atau kambing untuk tambak bandeng?” bergantung pada beberapa faktor:

Berdasarkan perbandingan komprehensif di atas, rekomendasi pemilihan pupuk adalah:

Pilih Kohe Ayam jika:

  1. Tambak Anda baru dipersiapkan dan membutuhkan kesuburan cepat
  2. Sistem tambak memiliki aerasi atau pergantian air yang baik
  3. Anda menargetkan siklus budidaya pendek (3-4 bulan)
  4. Anda memiliki akses mudah ke kohe ayam dengan harga terjangkau
  5. Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman mengelola fluktuasi kualitas air

Pilih Kohe Kambing jika:

  1. Tambak Anda sudah beroperasi lama dan fokus pada stabilitas
  2. Sistem tambak memiliki keterbatasan aerasi atau pergantian air
  3. Anda menerapkan budidaya dengan siklus panen bertahap
  4. Anda ingin meminimalkan risiko fluktuasi kualitas air dan kematian ikan
  5. Anda lebih mengutamakan efisiensi biaya jangka panjang dan keamanan

Untuk hasil optimal, strategi kombinasi kedua jenis pupuk juga dapat dipertimbangkan dengan komposisi yang disesuaikan dengan kondisi spesifik tambak dan tujuan budidaya. Pertimbangkan juga kondisi spesifik tambak Anda, tujuan budidaya, serta ketersediaan dan biaya masing-masing jenis pupuk di lokasi Anda. Strategi kombinasi kedua jenis pupuk juga dapat menjadi pilihan terbaik untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko dalam budidaya bandeng Anda.

Gambar Gravatar
Catatan dalam mengelola tambak bandeng semi intensive